.quickedit{display:none;}
Selamat Datang di www.informasikesling.blogspot.com - Blog Berbagi Informasi Seputar Kesahatan Lingkungan- Semoga Bermanfaat

Bakteri Salmonella : Klasifikasi dan Morfologi


Bakteri Salmonella : Klasifikasi dan Morfologi .Pemberian nama bakteri Salmonella sp ini dilakukan oleh Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika Serikat, meskipun sebenarnya rekannya Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahun 1885 pada tubuh babi.

Salmonella sp termasuk  dalam family Enterobacteriacea yaitu bakteri patogen bagi manusia dan hewan. Infeksi Salmonella sp  terjadi pada saluran cerna dan terkadang menyebar lewat peredaran darah ke seluruh organ tubuh. Infeksi Salmonella sp pada manusia bervariasi, yaitu dapat berupa infeksi yang dapat sembuh sendiri (gastroenteritis) , tetapi dapat juga menjadi kasus yang serius apabila terjadi penyebaran sistemik ( demam enterik ).

Klasifikasi Salmonella sp
Adapun Taksonomi dari bakteri Salmonella sp.  yaitu
Phylum          :  Bacteria (Eubacteria)
Class              :  Prateobacteria
Ordo               :  Eubacteriales
Family            :  Enterobacteriae
Genus            :  Salmonella
Spesies          :  Salmonella sp.


 Morfologi Salmonella sp
Salmonella sp adalah jenis Gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, motil (bergerak dengan flagel peritrik) serta mempunyai tipe metabolisme yang bersifat fakultatif anaerob.Termasuk kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya 2 - 4 mikrometer x 0,5 – 0,8 mikrometer. Sifat Salmonella  antara lain : dapat bergerak, tumbuh pada suasana aerob dan anerob fakultatif, memberikan hasil positif pada reaksi fermentasi manitol dan sorbitol dan memberikan hasil negatif pada reaksi indol, DNAse , fenilalanin deaminase, urease, voges proskauer, dan reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa.
Perkembangan bakteri Salmonella sp terbilang sangat cepat dan menakjubkan, setiap selnya mampu membelah diri setiap 20 menit sekali pada suhu hangat dan pada media tumbuh yang mengandung protein tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel bakteri bisa berkembang menjadi 90.000 hanya dalam waktu 6 jam.

Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama unggas dan babi. Lingkungan yang menjadi sumber organisme ini antara lain air, tanah, serangga, permukaan pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan, daging mentah, daging unggas mentah, dan makanan laut mentah. Salmonella typhi merupakan bakteri yang menginfeksi manusia dan menyebabkan demam typhoid dan Salmonella paratyphi yang menyebabakan demam paratyhoid

Salmonella sp sebenarnya selalu masuk melalui mulut, biasanya dengan makanan dan minuman yang terkontaminasi Salmonella sp. Sebagian kuman mati oleh asam lambung tetapi yang lolos masuk ke usus halus dan berkembang biak di illeum. Disini terjadi fagositosis oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian menyebar ke aliran darah, kelenjar getah bening dan ke usus.

Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara faktor-faktor tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi Salmonella sp adalah keasaman lambung, jasad renik flora normal usus, dan daya tahan usus setempat.
Dua tipe Salmonella sp. yaitu S. enteriditis dan S. typhimurium merupakan penyebab kira-kira setengah dari seluruh infeksi pada manusia.

Pada manusia semua Salmonella sp. menimbulkan penyakit yang pada umumnya disebut Salmonellosis, dibagi menjadi 3 golongan.

1. Golongan Gastroenteritis (Food Poisoning)
Merupakan gejala yang paling sering dari infeksi Salmonella sp. Gejala ini terutama ditimbulkan oleh S. enteriditis dan S. typhimurium. Biasanya terjadi demam, kejang perut dan diare yang terjadi antara 12-72 jam setelah mengkonsumsi minuman yang terkontaminasi.

Penyakit tersebut dapat berlangsung selama 4-7 hari dan kebanyakan sembuh tanpa pengobatan atau pemberian antibiotik, akan tetapi diare akan bertambah parah den mengharuskan penderita berobat ke rumah sakit terutama untuk penggantian cairan elektrolit.

Penyakit ini berakibat fatal jika orang tua dan bayi yang kekebalannya rendah mengkonsumsi minuman yang terkontaminasi kuman tersebut. Pada penderita ini, infeksi biasanya menyebar dari usus ke pembuluh darah kemudian ke seluruh jaringan tubuh dan dapat menyebabkan kematian kecuali jika penderita cepat memperoleh pengobatan dengan antibiotik.

2. Golongan Bakterimia (Septikemia)

Biasanya ini dihubungkan dengan S. cholerasius tetapi dapat disebabkan oleh setiap serotip Salmonella sp. infasi dini dalam darah setelah infeksi melalui mulut dengan kemungkinan lesi fokal di paru-paru, tulang, selaput otak, dan sebagainya. Tetapi sering tidak ada manifestasi usus, biakan darah tetap positif.

3. Golongan Entericfever (Tyhoid Fever /Typhus Abdominalis)

Disebabkan oleh S. typhi, S. paratyphi A, S. schootmulleri. Salmonella sp. yang termakan mencapai usus halus dan masuk ke kelenjar getah bening lalu dibawa ke aliran darah. Kuman dibawa oleh darah menuju berbagai organ, termasuk usus dimana organisme ini berkembang biak dalam jaringan limfoid dan diekskresi dalam tinja

Demikian ulasan tentang Bakteri Salmonella : Klasifikasi dan Morfologi. Semoga bermanfaat.


Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Bakteri Salmonella : Klasifikasi dan Morfologi"

  1. terimakasih nih pembahasannya... mantab artikelnya...

    http://tokoonlineobat.com/obat-demam-tifoid-alami/

    ReplyDelete
  2. MAIN DI POKER BETDANWIN SAJA YUK...
    POKER BETDANWIN SEDANG PROMO NIH UNTUK PARA MEMBER SETIANYA
    * PROMO BONUS 20 % DARI NILAI DEPOSIT ANDA
    * PROMO REFERRAL SAMPAI 50 % SEUMUR HIDUP DIBAGI SETIAP SENIN
    * MINIMAL DEPOSIT Rp. 10.000
    * MINIMAL WITHDRAW Rp. 20.000
    JADI TUNGGU APALAGI SEGERA DAFTARKAN ID ANDA HANYA DI POKER BETDANWIN DAN MENANGKAN
    CHIPS SEBANYAK BANYAKNYA.BET NOW AND WIN NOW.
    JANGAN LUPA KUNJUNGI JUGA WEBSITE KAMI DI WWW.BETDANWIN.COM ATAU HUBUNGI LIVECHAT KAMI
    YANG RAMAH DAN SIAP MEMBANTU ANDA 24 JAM SETIAP HARI.

    ReplyDelete
  3. Terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat jangan lupa kunjungi website kami di ppns.ac.id dan azrielhnovaldi.wordpress.com

    ReplyDelete