Penyebab utama
tingginya kadar besi dalam air antara lain:
1. Rendahnya pH air, Air yang mempunyai pH < 7 dapat melarutkan
logam termasuk besi.
2. Temperatur air, Kenaikan temperatur
air akan meningkatkan derajat korosif.
3. Adanya gas-gas terlarut dalam air, Yang dimaksud gas-gas tersebut
adalah O2, CO2, dan H2S. Beberapa gas terlarut
tersebut akan bersifat korosif.
4. Bakteri, Secara biologis tingginya kadar besi terlarut dipengaruhi
oleh bakteri besi yaitu bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan dengan
mengoksidasi besi sehingga larut. Jenis ini adalah bakteri Crenotrik,
Leptotrik, Callitonella, Siderocapsa, dan lain-lain.
Besi (Fe) merupakan
logam yang terletak dalam golongan VIIIB dan periode 4. Besi (Fe) adalah salah
satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua
lapisan geologis dan semua badan air. Ion Fe atau besi selalu di jumpai pada
air alami dengan kadar oksigen yang rendah, seperti pada air tanah dan pada
daerah danau yang tanpa udara.
Besi (Fe) ditemukan oleh
John Martin pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. Martin mengajukan
hipotesis pada tahun 1990 bahwa pemupukan besi (Fe) di alam dapat menyebabkan
perubahan iklim pada skala geologi.
Air hujan yang turun
jatuh ke tanah dan mengalami infiltrasi masuk ke dalam tanah yang mengandung
FeO akan bereaksi dengan H2O dan CO2 dalam tanah dan
membentuk Fe (HCO3)2 dimana semakin dalam air yang
meresap ke dalam tanah semakin tinggi juga kelarutan besi karbonat dalam air
tersebut.
Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih
adalah sampai dengan 0,1 mg/l. Besi (Fe) sebagian besar berasal dari kontaknya
dengan tanah dan pembentukan batuan. Pada umumnya kandungan Fe berasal dari
daerah di mana lapisan humusnya (top soil) agak tebal. Kandungan besi dalam air
minum dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+ tersuspensi
sebagai butir kolodial atau lebih besar seperti FeO, dan yang tergabung dengan
zat organic atau anorganik
Besi (Fe) juga berperan pelaksanaan transport oksigen dari paru-paru ke
jaringan begitu pula dalam proses respirasi sel, pembentukan hemoglobin juga
memerlukan adanya ion besi.
Aliran
air tanah merupakan perantara goelogi yang memberikan pengaruh unsur
unsur
kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di dalam tanah.
Lapisan lapisan tanah yang dilewati air mengandung unsure unsur kimia tertentu,
salah satunya adalah persenyawaan besi. Besi (Fe) adalah elemen yang banyak di
batuan dan merupakan salah satu elemen kimia yang dapat ditemui pada hampir
setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologi dan semua badan air.
Kandungan
unsur kimia dalam air sangat tergantung pada formasi geologi tempat air itu
berada
dan formasi geologi tempat dilaluinya air. Sebagai Contoh, apabila selama
perjalanannya air melalui suatu
batuan yang mengandung besi, maka secara otomatis air akan mengandung besi,
demikian juga untuk unsurunsur yang lainnya. Besar kecilnya material terlarut
tergantung pada lamanya air kontak dengan batuan. Semakin lama air kontak
dengan batuan semakin tinggi unsurunsur yang terlarut di dalamnya.
Kandungan
unsur besi di air tanah, terutama di dalam air sumur banyak terjadi. Air tanah
yang umumnya mempunyai konsentrasi karbondioksida yang tinggi dapat menyebabkan
kondisi anaerobik. Kondisi ini menyebabkan konsentrasi besi bentuk mineral tidak
larut (Fe3+) tereduksi menjadi besi yang larut dalam bentuk ion bervalensi dua (Fe2+).
Konsentrasi besi pada air tanah bervariasi mulai dari 0,01 mg/l -25 mg/l Pada
air permukaan jarang ditemui kadar Fe melebihi 1 mg/l, tetapi di dalam air tanah
kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi dapat dirasakan
dan dapat menodai kain serta perkakas dapur.
Pada air yang tidak mengandung
oksigen seperti air tanah, besi berada sebagai Fe2+ yang cukup
tinggi, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe2+
teroksidasi menjadi (Fe(OH)3), dimana (Fe(OH)3 ini sulit
larut pada pH 6 sampai 8.Besi dalam bentuk ion Fe2+ sangat mudah
larut dalam air. Oksigen yang terlarut akan mengoksidasi Fe2+ menjadi
Fe(OH)3 yang merupakan endapan. Fe(OH)3 atau salah satu
jenis oksida yang merupakan zat padat dan dapat mengendap.Besi yang terlarut
dalam bentuk Fe2+ dalam air biasanya dihasilkan oleh pelepasan ion Fe2+
dari bahan-bahan organik.
Kehadiran ion Fe 2+ yang terlarut dalam air dapat
menimbulkan gangguan gangguan seperti :
a.Rasa
dan bau logam yang amis pada air, disebabkan karena bakteri mengalami degradasi.
b.Besi
dalam konsentrasi yang lebih besar , akan memberikan suatu rasa pada air yang mengambarkan
rasa metalik,
c.Menimbulkan warna kecoklat-coklatan pada pakaian putih.
d.Meninggalkan
noda pada bak bak kamar mandi dan peralatan lainnya (noda kecoklatan disebabkan
oleh besi).
e.Dapat mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan pada
pipa.
f.Endapan logan ini juga yang dapat memberikan masalah
pada sistem
penyediaan
air secara individu (sumur).
Demikian uraian tentang Kandungan Besi Dalam Air. Semoga Bermanfaat.
Demikian uraian tentang Kandungan Besi Dalam Air. Semoga Bermanfaat.
Bronze Metal & Alloys suplier in Jakarta indonesia, suplly bronze metal rod hollow and plate. Nice blog anyway...
ReplyDelete