Aerasi : Pengertian, Tujuan Dan Berbagai Macam Metoda Aerasi. Selamat malam dimanapun sahabat informasi kesling berada. Pada postingan yang lalu penulis menyajikan tentang metoda pengolahan air dengan metoda koagulasi/ flokulasi dan sedimentasi. Pada kesempatan ini melanjutkan materi tentang pengolahan air yaitu Aerasi.
Pengertian Aerasi
Aerasi adalah
proses pengelolahan air dengan cara menggontakannya dengan udara.
Tujuan Aerasi
Adapun tujuan dari aerasi adalah
- Penambahan jumlah oksigen
- Penurunan jumlah karbon dioxide (CO2)dan
- Menghilangkan hydrogen sulfide (H2S),methan (CH4) dan berbagai senyawa senyawa organi yang bersifat volatile (menguap) yang berkaitan untuk rasa dan bau.
Hasil
pengolahan air dengan metoda aerasi bermanfaat untuk menghasilkan air minum yang baik. Penurunan jumlah karbon
dalam air sehingga bisa berbentuk dengan calcium karbonat (CaCO3)
yang dapat menimbulkan masalah.
Areasi secara luas telah
digunakan untuk pengolahan air yang mempunyai kandungan jumlah besi dan mangan terlalu
tinggi zat tersebut memberikan rasa pahit pada air, menghitamkan pemasakan
beras dan memberikan noda hitam kecoklat-coklatan pada pakaian yang dicuci.
Proses Aerasi
Oksigen
yang berada di udara, melalui
proses aerasi ini
akan selanjutnya akan bereaksi
dengan senyawa ferus dan manganous terlarut
merubah menjadi ferric (Fe) dan maganic oxide hydrates yang tidak bisa
larut. Setelah itu dilanjutkan dengan pengendapan (sendimentasi) atau
penyaringan (filtrasi). Perlu dicatat bahwa oksidasi terhadap senyawa besi dan
mangan di dalam air yang kecil (waterfall)
aerators/aerator air terjun). Atau dengan mencampur air dengan
gelembung-gelembung udara ( bubble
aerator). Dengan kedua cara tersebut jumblah oxigen pada air bisa dinaikan 60 –
80% (dari jumlah oksigen yang tertinggi, yaitu air yang mengandung oksigen sampai jenuh) pada aerator air terjen (
waterfall aerator ) cukup besar bisa menghilangan gas-gas yang terdapat dalam
air.
Penurunan
carbon dioxide (CO2) oleh waterfall aerators cukup berarti, tetapi tidak
memadai apabila dari yang sangat corrosive. Pengelolahan selanjutnya seperti
pembubuhan kapur atau dengan sarigan marmar atau dolomite yang dibakar masih
dibutuhkan.
Macam-macam Metoda Aerasi
1. Waterfall
aerator ( aerator air terjun).
Pengolahan air aerasi dengan metoda Waterfall/Multiple
aerator seperti pada gambar, susunannya sangat sederhana dan tidak mahal serta memerlukan ruang yang kecil.
MULTIPLE TRAY AERATOR
Jenis
aerator terdiri atas 4-8 tray dengan dasarnya penuh lobang-lobang pada jarak
30-50 cm. Melalui pipa berlobang air dibagi rata melalui atas tray, dari sini
percikan-percikan kecil turun kebawah dengan kecepatan kira-kira 0,02 m
/detik per m2 permukaan tray. Tetesan yang kecil menyebar dan dikumpulkan kembali pada setiap tray berikutnya. Tray-tray ini bisa dibuat dengan bahan yang cocok seperti lempengan-lempengan absetos cement berlobang-lobang, pipa plastik yang berdiamter kecil atau lempengan yang terbuat dari kayu secara paralel.
2. Cascade Aerator
Pada
dasarnya aerator ini terdiri atas 4-6 step/tangga, setiap step kira-kira
ketingian 30 cm dengan kapasitas kira-kira ketebalan 0,01 m3 /det permeter2.
Untuk menghilangkan gerak putaran
(turbulence) guna menaikan effesien aerasi,
hambatan sering ditepi peralatan pada setiap step. Dibanding dengan tray
aerators, ruang ( tempat ) yang diperlukan bagi casade aerators agak lebih
besar tetapi total kehilangan tekanan lebuh rendah. Keuntungan lain adalah
tidak diperlukan pemiliharaan.
CASCADE AERATOR
Keterangan
A = Air baku
B = Air
sudah diaerasi
C =
Inlet
D =
Lubang pembersih
E = Out
let.
Cascade Aerator tampak
atas
Aerasi
tangga aerator seperti pada gambar di bawah ini peangkapan udaranya terjadi
pada saat air terjun dari lempengan-lempengan trap yang membawanya. Oksigen
kemudian dipindahkan dari gelembung-gelembung udara kedalam air . Total
ketinggian jatuh kira-kira 1,5 m dibagi dalam 3-5 step. Kapisitas bervariasi
antara 0,005 dan 05 m3 /det per meter luas.
3. SUMBERGED CASCADE
AERATOR
4. Multiple
Plat Form Aerator
Memakai
prinsip yang sama, lempengan-lempengan untuk menjatuhkan air guna mendapatkan kontak secara
penuh udara terhadap air.
Multiple Plat From
Aerator
5. Spray
Aerator
Terdiri atas nosel penyemprot
yang tidak bergerak (Stationary nozzles)
dihubungkan dengan kisi lempengan yang mana air disemprotkan ke udara
disekeliling pada kecepatan 5-7 m /detik. Spray aerator sederhana dierlihatkan
pada gambar, dengan pengeluaran air kearah bawah melalui batang-batang pendek
dari pipa yang panjangnya 25 cm dan diameter 15 -20 mm. piringan melingkar
ditempatkan beberapa centimeter di bawahsetiap ujung pipa, sehingga bisa berbentuk
selaput air tipis melingkar yang selanjutnya menyebar menjadi
tetesan-tetesan yang halus.
Nosel
untuk spray aerator bentuknya bermacam-macam, ada juga nosel yang dapat
berputar-putar
SPRAY AERATOR
6. Aerator Gelembung Udara ( Bubble aerator)
Jumlah udara yang
diperlukan untuk aerasi bublle (aerasi
gelembung udara) tidak banyak, tidak
lebih dari 0,3 – 0,5 m3 udara/m3 air dan volume ini dengan mudah bisa dinaikan
melalui suatu penyedotan udara. Udara disemprotkan melalui dasar dari bak air
yang akan diaerasi.
GAMBAR BUBBLE AERATOR
A = Out
Let
B =
Gelembung udara
C = Pipa
berlubang buat udara
D =
Inlet air baku
E = Bak
air
Demikian ulasan tentang Aerasi : Pengertian, Tujuan dan Berbagai Macam Metoda Aerasi. Semoga Bermanfaat.
ada daftar pustakanya?
ReplyDeletemateri tersebut diambil dari beberap referensi
Deletelain kali nyantumin sumber sama jangan lupa siapa penulis artikelnya..
Delete