.quickedit{display:none;}
Selamat Datang di www.informasikesling.blogspot.com - Blog Berbagi Informasi Seputar Kesahatan Lingkungan- Semoga Bermanfaat

Pengertian Pestisida, Klasifikasi Pestisida dan Gejala Keracunan Pestisida


Pengertian Pestisida, Klasifikasi Pestisida, dan Gejala Keracunan Pestisida


Pengertian Pestisida

Pestisida atau pesticide berasal dari kata  pesti yang berarti hama dan cide yang berarti mematikan/racun, dengan demikian pengertian dari pestisida adalah racun hama. Berbagai vector, hospes atau perantara dari penyakit-penyakit pada manusia dan hewan, jasad perusak kayu dan bangunan, jasad yang merupakan pengganggu dan penyakit yang merusak tanaman dan hasil pertanian termasuk hama dalam pengertian ini.

Klasifikasi Pestisida

Pestisida dapat diklasifikasikan menurut berbagai cara tergantung pada kepentingannya, antara lain menurut fisiknya, penggunaan, cara kerja, pengaruh toksikologi, sifat atau unsur kimianya dan lain-lain.
1)    Berdasarkan penggunaannya ( spesies binatang atau tumbuhan)
a. Insektisida  : memberantas serangga
b. Askarisida   : memberantas laba-laba
c. Rodentisida    : memberantas tikus
d. Nematosida    : memberantas cacing bulat
e. Molluscisida   : memberantas keong
f. Herbisida     : memberantas rerumputan
g. Fungisida   : memberantas cendawan
2)    Berdasarkan struktur atau golongan zat kimianya
a. Pestisida Alamiah
Pyrethrum       : Pyretrin, Cinerin
Deris          : Rotenon
b. Pestisida Sintetik
Senyawa halogen organic  : Dicloro Diphenil Trichloroetane (DDT), Lidan
Senyawa fosfatester organic : Dichlorvos, Malathion
Senyawa karbamat                : Propoxur, Dimetilan
Derivate kumarin                   : Cumachol
Senyawa dinitropenol           : Dinobuton
3)    Berdasarkan efek biologisnya
a.    Insektisida anti kolinesterase
b.    Insektisida organoklorin
c.    Insektisida dinitro dan klorfenol
4)    Berdasarkan aktivitas kerjanya
a.    Racun kontak
b.    Racun perut
c.    Racun napas
5)    Berdasarkan penggunaan dan jenis zat kimianya, yaitu
a.    Insektisida Organoklorin (OC)
b.    Insektisida Karbamat (Carb)
c.    Insektisida Organofosfat (OP)
d.    Insektisida Botanik (Pyetrum dan Nikotin)
e.    Rodentisida (Warfin, seng fosfid)
f.     Herbisida (Senyawa klofenoksi, dinitrofenol)
g.    Fungisida (Heksaklorobenzen)

           Tanda-tanda dan Gejala Keracunan Akut Pestisida Secara Umum

Pestisida yang masuk ke dalam tubuh manusia akan menimbulkan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut
·         Kulit            : rasa terbakar, iritasi, keringat berlebihan dan bercak pada kulit.
·          Mata        : terasa gatal, rasa terbakar, berair, pupil dapat menyempit ataupun melebar,gangguan penglihatan
·         Saluran pencernaan    : rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, mual, muntah, nyeri abdomen dan diare.
·         Sistem syaraf    : sakit kepala, kekacauan mental, lemas, kedutan otot, jalan sempoyongan, susah bicara, kejang dan tidak sadar.
·         Sistem napas     : batuk, nyeri dada dan sesak, serta napas berbunyi.

Mekanisme Masuknya Pestisida Kedalam Tubuh Manusia
Walaupun pestisida ini mempunyai manfaat yang cukup besar bagi masyarakat, namun dilihat pihak dapat pula memberikan berbagai dampak negatif pada manusia dan lingkungan lingkungan sekitar Jika dilakukan penanganan kurang baik. Dampak negatif pada manusia yaitu dapat menimbulkan keracunan sehingga dapat mengancam jiwa manusia atau menimbulkan penyakit/cacat.
Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai cara antara lain:
a.  Penetrasi melalui kulit
Artinya pestisida dapat diabsorpsi kedalam tubuh bila kulit kontak dengan pestisida, sehingga kulit tidak dapat bekerja dengan sempurna.
b.  Melalui oral ( tertelan )
Pestisida yang masuk melalui mulut (tertelan) akan menimbulkan gejala keracunan yang lebih berat. Hal ini sering terjadi karena kecelakaan, ketidaktahuan atau kealpaan.
d.    Melalui inhalasi
Pestisida yang disemprotkan pada tanaman, sebagian akan tertiup angin dan mencemari udara. Keadaan seperti ini yang memungkinkan manusia terhisap pestisida melalui udara pernapasan ke paru-paru.

Toksisitas Akut Pestisida
Besarnya daya racun suatu pestisida dapat dinilai dari toksisitas pestisida tersebut. Dengan demikian Toksisitas akut suatu pestisida dapat dinyatakan dengan 2 simbol, yaitu LD50 (Lethal Dose 50) atau LC50 (Lethal Concentration 50) ialah kadar/konsentrasi pestisida yang diperkirakan dapat membunuh 50% binatang percobaan (mg/kg).
Toksisitas suatu pestisida sangatlah tergantung pada bagaimana pestisida tersebut masuk ke dalam tubuh. Pada penentuan toksisitas pestisida peroral, pestisida diberikan melalui makanan dan diperoleh LD50 oral, yang melalui kulit diperoleh LD50 dermal, dan bila melalui air atau udara (terhisap) ditentukan LC50, selama 24 jam, 48 jam, 96 jam dan seterusnya (lama waktu pemaparan). LC50 umumnya dinyatakan dalam ppm (per satu juta bagian) atau ppb (per seribu juta bagian)

Pestisida Golongan Organofosfat
Pestisida golongan organofosfat semakin banyak digunakan karena sifat-sifratnya yang menguntungkan. Sifatnya sebagai insektisida pertama kali ditemukan oleh Dr. Gerhard Shrader dari Jerman. Senyawa organofosfat tidak setabil sehingga dari segi lingkungan lebih baik dari pada organoklorin.
Cara kerja pestisida golongan ini bersifat selektif, yaitu tidak persisten(tersimpan) dalam tanah, dan tidak menyebabkan kekebalan/resistensi pada serangga, bekerja sebagi racun kontak, racun perut, dan racun pernapasan. Dengan jumlah takaran yang sedikit/rendah sudah memberikan efek yang memuaskan, kerjanya cepat dan mudah terurai. Sistem kerja dari pestisida golongan organofosfat yaitu dengan cara menghambat aktivitas enzim kolinesterase, dengan demikian asetilkolin tidak akan terhidrolisa. Maka dari itu, keracunan pestisida golongan ini disebabkan oleh asetilkolin yang berlebihan, sehingga mengakibatkan perangsangan syaraf muskarinik dan nikotinik secara terus-menerus. Keracunan dapat terjadi melalui kulit, mulut dan inhalasi. Contoh:  dichlorvos, dimetoat, fentoat, metidatin, diazinon, dan lain-lain

Gejala Klinis Keracunan pestisida Golongan Organofosfat
Adapun gejala klinis keracunan pestisida golongan organofosfat adalah  sebagai berikut
1.     Mata: pupil mengecil dan penglihatan kabur.
2.    Terjadinya pengeluaran cairan tubuh:  berupa pengeluaran keringat meningkat dan sekresi bronchial.
3.     Saluran percernaan : terasa mual, muntah, diare, dan sakit perut.
4.     Saluran pernapasan:  bersin, batuk, dan dada sesak.
5.     Kardiovaskuler:  bradikardia dan hipotensi.
6.    Sistem syaraf pusat: sakit kepala, bingung, berbicara tidak jelas, demam dan koma.Otot-otot: lemah dan keram.
7.    Komplikasi yang dapat terjadi: edema paru, pernapasan berhenti dan konvulsi.

Residu Pestisida
Residu adalah racun yang tersimpan/tertinggal pada tanaman setelah dilakukan penyemprotan yang akan bertahan sebagai racun. Jika residu pestisida tersebut terlalu lama bertahan/tersimpan pada bagian tanaman yang telah dilakukan penyemprotan hal ini akan berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lain, karena residu pestisida akan termakan oleh manusia saat mengkonsumsi hasil pertanian. Aspek residu pestisida yang biasa diberikan selama proses penanaman berlangsung selanjutnya akan mengakibatkan timbulnya reaksi karsinogenik pada beberapa sel tertentu kalau dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Demikian ulasan tentang Pengertian Pestisida, Klasifikasi Pestisida, dan Gejala Keracunan Pestisida. Semoga Bermanfaat.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Pestisida, Klasifikasi Pestisida dan Gejala Keracunan Pestisida"

Post a Comment